Rabu, 03 Maret 2010

tugas MMT GMP



Roy Docklas/230110070084

Perikanan B

1. Standar mutu Pempek
– Ikan yang memiliki kualitas baik.
– Bahan-bahan yang digunakan terjaga dan bermutu tinggi.
– Pengemasan yang baik
2.Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia.
3. Alur proses adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan atau panduan sistematik untuk mengetahui bagaimana proses-proses yang ada saling terkait dan saling mempengaruhi untuk menghasilkan produk pangan, sejak dari pengadaan bahan baku hingga produk pangan dihasilkan.
4. Alur proses dari pempek

http://widgia.com/category/tool-widgets/



Jumat, 10 April 2009

alat oseanografi

BY : Roy docklas

Fak : Perikanan dan Ilmu kelautan ( Universitas Padjadjaran )

ALAT OSEANOGRAFI

GPS
(
GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan satelit yang dapat digunakan di segala penjuru dunia, dalam segala cuaca(baik atau buruk), dan setiap waktu. Alat ini didesain untuk memberikan posisi, kecepatan tiga dimensi, informasi waktu secara kontinyu di seluruh dunia, arah gerak dan jarak traking.

GPS awalnya adalah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang memberinya nama resmi NAVSTAR (NAVigation Satellite Timing And Ranging), dan ada juga yang mengartikan "Navigation System Using Timing and Ranging". Dalam perkembangannya lebih dikenal dengan nama yang lebih singkat yaitu GPS.

PRINSIP KERJA GPS

Prinsip kerja GPS menggunakan metode yang hampir sama dengan metode pengikatan ke belakang. Metode pengikatan ke belakang yang diukur adalah sudut-sudut titik yang akan ditentukan posisinya dengan titik pengikat (benda-benda tertentu), sedangkan pada GPS yang diukur dulu jarak-jarak dari titik yang akan ditentukan ke titik pengikat (satelit GPS).


GPS Garmin Etrex

Cara Penggunaan GPS Secara Umum

● Set Up GPS

1. Waktu (jumlah jam (12/24),Tanggal, jam)

2. Elevasi

3. Sistim koordinat yang digunakan( ex lat lot,

degmin)

4. Map Datum

Verifikasi hasil dengan dengan BM (Bench Mark) yang telah diketahui posisinya.

● Penggunaan

Pastikan kita berada pada ruang terbuka (open space)

Aktifkan (On)

Pastikan bahwa GPS telah menerima cukup satelit (perhatikan akurasi). Makin banyak sinyal satelit yang diterima GPS akan meningkatkan akurasi pengukuran GPS

Tentukan Posisinya

Menu GPS

Mark

Waypoints

Routes

Tracks

Set Up

Nansen Botle

Prosedur awal penggunaan alat sampling air laut:

Memperhatikan parameter yang akan dianalisa dan alat sampling yang digunakan(bahan pembuatannya)

Contoh:

1. Nansen dari kuningan dan stainless

steel logam berat, oksigen

2. Nansen dari PVC COD,BOD,

minyak, pestisida dan zat organik lain.

Cara Penggunaan Nansen Botle:

Set terlebih dahulu Nansen Bottle yang meliputi :

tutup atas dan bawah (periksa apakah dapat menutup dengan baik)

tali (periksa kondisi dan panjang tali)

messenger (periksa apakah messenger dapat melalui tali dengan lancar)

Pasang tali pada Nansen Bottle, pastikan pada simpul pengikatnya terikat dengan kuat dan kedua tutupnya terbuka.

Bila perlu tambahkan tali pengaman pada badan Nansen Bottle, namun pastikan tali tersebut tidak mengganggu kerja Nansen Bottle.

Turunkan Nansen Bottle perlahan sampai kedalaman yang di inginkan.

Setelah sampai pada kedalaman tertentu, turunkan messenger pada Nansen Bottle melalui tali.

Tunggu beberapa saat sampai messenger mengenai Nansen Bottle dan dapat mengumpulkan sample air pada kedalaman tersebut.

Angkat Nansen Bottle secara perlahan sampai ke permukaan.

Buka kran pada Nansen Bottle dan masukkan sample air pada tempat yang telah disiapkan.

Perawatan :

Setelah selesai digunakan, cuci/ bilas Nansen Bottle dengan air tawar

Untuk perawatan rutin, pada bagian logam untuk tali pengaman perlu diolesi dengan minyak oli supaya tidak mudah berkarat.

Alat Ukur Salinitas

ALAT UKUR SALINITAS ANTARA LAIN:

SALINOMETER

REFRAKTO METER

Salinometer

Bekerjanya berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar listriknya

Refraktometer

Refraktometer adalah pengukur kadar garam (salinity) berdasarkan pembiasan cahaya oleh kaca prisma . Selain mengukur salinitas bisa juga untuk pengukuran indeks bias.

CARA PENGGUNAAN REFRAKTOMETER:

1. Tetesi refraktometer dengan aquadest

2. Bersihkan dengan kertas tisyu sisa aquadest yang tertinggal

3. Teteskan air sampel yang ingin diketahui salinitasnya

4. Lihat ditempat yang bercahaya dan catat hasilnya

5. Bilas kaca prisma dengan aquades, usap dengan tisyu dan simpan refraktometer di tempat kering

Secchi Disk

Secchi disk di temukan oleh Fr. Pietro Angelo secchi, seorang astropsikis yang diminta untuk mengukur kecerahan Laut Mediterania atas perintah Komandan Cialdi seorang Kepala Angkatan Laut. Secchi menggunakan beberapa piringan putih untuk mengukur kecerahan air di laut Mediterania pada bulan April 1965.

Secchi disk digunakan untuk mengukur seberapa dalam seseorang dapat melihat kedalam air.

Caranya diturunkan ke dalam air dengan gulungan pita tahan air yang mana dipasang sampai tidak kelihatan. Disk kemudian diangkat sampai muncul kembali. Pada kedalaman air dimana disk hilang/tidak kelihatan dan muncul kembali adalah cara pembacaan Secchi disk. Level kedalaman dalam pembacaan pada pita pada permukaan air mulai jarak yang terdekat.

Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penguikuran sechi Disk : penglihatan pada waktu pembacaan, waktu pembacaan pada hari tersebut atau waktu ketika data itu diambil (10 – 2 siang), faktor refleksi disk, warna air, partikel lumpur dan material lain yang tersuspensi dalam air.

Prosedur memasukkan secchi disk dalam air menurut Davies-Colley

Gunakan ukuran disk yang tepat untuk mengukur kecerahan (20 mm → 0.15-0.5 m, 60 mm → 0.5-1.5 m, 200 mm → 1.5-5 m, 600 mm → 5-15 m), yang dicat putih / hitam dan putih pada kuadran dan menggunakan pemberat agar menjaga agar tali tetap lurus.

Pengukuran dilakukan disamping kapal yang terkena sinar matahari

Waktu pembacaan cukup (minimal 2 menit) ketika disk dekat atau diangkat

Catat kedalaman ketika disk hampir menghilang

Angkat perlahan-lahan dan catat kedalaman ketik disk mulai terlihat kembali. Kedalaman secchi merupakan rata-rata dari hilang dan muncul kembali

Pembacaan dilakukan dimungkinkan pada siang hari

Kedalaman sedikitnya 50% lebih besar dibanding kedalaman secchi


ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN

ANEMOMETER (ANEMO)

Anemometer ini disebut juga wind speed indicator

Alat ini digunakan untuk mengukur kecepatan angin dalam satuan knots, m/s, km/h dan Beaufort

Prinsip Kerja

- Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian

baling-baling yang berbentuk cekung (mangkuk).

- Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah

- Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo

kecil.

- Bila baling-baling berputar maka terjadi arus listrik

yang besarnya sebanding dengan kecepatan putaran.

- Besarnya arus listrik dihubungkan dengan

galvanometer yang telah ditera dengan satuan kecepatan angin dalam knots, m/s, km/h dan Beaufort

Kegunaan Anemometer

  1. Mengukur kecepatan angin
  1. Memperkirakan cuaca
  1. Memperkirakan tinggi gelombang laut

4. Memperkirakan kecepatan dan arah arus



Kegunaan

Sebagai alat untuk membantu proses filter air laut supaya proses filter menjadi lebih cepat

Contoh penggunaan filter unit: dalam analisis khlorofil-a dan nutrient (phasfat, nitrat, silikat)

Filter sendiri digunakan untuk memisahkan air laut dari padatan tersuspensi (plankton, sedimen, dll) yang ada dalam air.

Cara Penggunaan

Alat yang digunakan : Filter Holder

Langkah penggunaan untuk analisis khlorofil-a :

  1. Siapkan kertas filter holder, kertas saring 0,45 µm, Erlenmeyer, dan vacuum pump.

2. Susun peralatan diatas secara berurutan seperti Gambar A

3. Sambungkan selang dari erlenmayer menuju vacuum pump, fungsi vacuum pump disini untuk membantu penyaringan agar air laut lebih cepat terhisap kedalam erlenmayer.

4. Air laut yang akan disaring dituang secukupnya kedalam tabung filter holder.

5. Setelah air sudah tersaring sepenuhnya, filter hasil penyaringan diambil untuk kemudian di analisis kandungan klorofil atau nutrient yang terkandung didalamnya.

SPEKTROFOTOMETER


Spektrofotometer merupakan peralatan untuk mengukur besarnya
absorbansi yang dilakukan oleh bahan, zat, atau senyawa kimia.

Dalam proses pengukuran bahan, zat atau senyawa kimia harus
dilarutkan terlebih dahulu dalam pelarut yang sesuai.

Cara Operasional :

Spektrofotometer di – on – kan dengan memutar switch nomer 2 searah jarum jam.

Ditunggu selama 15 menit untuk pemanasan

Panjang gelombang yang diinginkan diatur dengan memutar switch nomer 4

Larutan blank dimasukkan ke dalam cuvet dan cuvet tersebut dimasukkan ke dalam sample compartment (No. 1)

Ditekan mode ke absorbansi

Nilai absorbansi diatur sampai mencapai nilai 0,000 dengan memutar switch nomer 3. Apabila dengan cara diatas tetap belum bisa nol, maka panjang gelombang diturunkan dulu kemudian diatur sampai nol, setelah itu panjang gelombang dinaikkan lagi menurut keperluan dan absorbansi diatur kembali sampai nol.

Segera diukur absorbansi larutan standart dan larutan sampel.

PENGUKURAN SUHU PERMUKAAN LAUT
(SPL)

Alat yang digunakan : Thermometer

Langkah penggunaan :

Untuk pengukuran suhu permukaan, dapat digunakan thermometer biasa (raksa/alkohol)

Bila jarak dek kapal dengan permukaan air cukup dekat, dapat dilakukan dengan melakukan kontak langsung thermometer dengan permukaan laut.

Tunggu beberapa saat sampai thermometer dapat menyesuaikan dengan suhu permukaan laut (air raksa berhenti bergerak).

Namun bila jarak dek kapal dengan permukaan laut cukup jauh dapat dilakukan dengan mengambil sejumlah massa air ke kapal, baru kemudian diukur dengan thermometer.

Hindari kontak langsung dengan cahaya matahari, karena dapat mempengaruhi pembacaan thermometer, terutama pada siang hari.

Daftar Pustaka

Davies-Colley, R.J. 1988. Measurig water clarity with a black disk. Limnologi and Oceanogrphy. 33: 616-623.

Whipple, G.C. 1899, 1910, 1914, 1933. The Microscopy of Drinking Water. John Wiley and Sons. New York and London.

Carlson, R.E. 1997. The Secchi Disk in Black and White. Lake Line. 17: 14-15, 58-59. (7/20/97).